Senin, 28 April 2014

MODIFIKASI SUZUKI SATRIA FU150 DRAG BIKE: 7,745 DETIK OMR FU 155, KEM STANDAR


 
ManiakMotor Camshaft alias kem atau noken-as bawaan Suzuki FU yang durasinya diutak-atik dengan las dan gerinda. Dua kem dari basis FU yang DOHC (Double Over Head Camshaft), dagingnya dianggap alot. Durasi, lift sampai LSA tidak mudah berubah untuk sekadar ikut one make race FU di arena drag bike.
Kem FU standar lebih bandel walau coating atau lapisan metalurgi pada hardenersnya telah terkikis atau hilang dimakan gerinda dan panas las.  “Penambalan  bagian pinggang dan pantat kem jugacuma sedikit, tidak mengubah struktur kekuatan kem. Ausnya kem lama otomatis performanya juga panjang,”  kata Eko Wahyudi yang akrab disapa Penglenk juru korek FU milik tim SPRW San Carlos PS yang langganan podium OMR FU 155Tim ini bermarkas di Boyolali, Jawa Tengah.
Eko hanya menambal bagian pinggang dan pantat kedua kem 1,5 mm. Ini untuk memanipulasi angkatan dan durarasi kem lebih lama dan tinggi menonjok rocker arm. Sebenarnya dengan yang disebut Eko, durasi kem masih rendah dengan membuka 25o sebelum TMA dan tertutup 35o sesudah TMA. Ya, tinggal dijumlahkan kedua angka ini dan ditambah lagi dengan siklus proses pembakaran yang 180o. Biarlah itu rahasia Eko, walau dia bilang 270o. Kan istilah di bengkel, racikan adalah dapur ngebul.

Tidak mengabaikan komponen lain, tambal-sulam kikis dan papas kem ini, best time bisa 7.745 detik. Motor ini kerap dipacu AP Monyonk yang dari wajahnya nggak monyong-monyong mat sih, cuma sedikit. “Keuntungan lain pakai kem standar, lebih mudah disesuaikan dengan komponen yang kebanyakan standar. Kan ikut OMR, klep saja standar,” tambah Eko pada kem seharga Rp 500 ribu sepasang.
Rumah kopling
Dalam riset tersebut sudah ada tiga pasang kem yang dihancurkan. Maksudnya gagal menentukkan lift, durasi, LSA sampai rapinya pengerjaan. Itulah yang disebut riset. Riset di balap wajib hukumnya, kan gagal dulu baru berhasil. Letak kegagalan terutama menentukan tambalan dan LSA yang didapat dari 30 persen diameter payung klep standar FU. Silakan lihat data modifikasi, jangan baca melulu, bisa rusak tuh mata.
Hitungan noken-as pengaruhnya pada kompresi. Dicari-cari dan dicoba-coba yang juga bagian dari riset, kompresi 13,5:1. Kalau ini benar dengan volume ruang bakar 12.2 cc. Memang dihitung dengan rumus kompresi sebenarnya 13.47 sekian-sekian, ya dibulatkan saja jadi 13.5. Angka itu sesuai kelas yang diikuti.
Tidak serta merta hanya dengan cerita sudah terjadi kompresi seperti angka di atas. Namun langkah-langkah pertukungan mesinnya harus bolak balik ke tukang bubut. Lihat saja, kepala silinder saja dipapas 2 mm. Tentu itu harus mengatur ulang ruang bakar. Apalagi regulasinya harus pakai  piston standar 62 mm. Regulasi sih maksimal 155 cc, sekarang baru 152 cc.  
Oce, mantap habis. Eit belum selesai, dari paparan ini, jurus OMR ini cocoknya buat korek harian. Nah lihat saja data di bawah. Ardel


Data modifikasi ; 
Motor: Suzuki Satria FU 150 2009
Pembalap: AP Monyonk
Kelas: OMR FU 155 cc
Ban depan: IRC Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Pelek depan-belakang: TDR 
Sok depan:standart
Sok belakang:Kitaco
Gir:SSS (12/43)
Karburator:PJ 34
Pilot; 55
Main Jet: 120
Cakram depan: TDR
Kopling: Suzuki TS
Per Kopling: Suzuki Smash
Knalpot: AHM
LSA: 102
Diameter inlet; 29
Diameter outlet: 28
Lift in-out: 7.2 mm dan 7 mm
CDI : Rextor Pro Drag itu
Timing pengapian: 44 (8000 RPM)
Magnet Pengapian : Standar
Mekanik: Eko Wahyudi
Alamat Bengkel: Boyolali, Sawit Jateng
HP: 081329081071

Cara oprek FU STD amtir ala chonks malang


ManiakMotorKem 268o (in) dan 266o (ex). Angka ini didapat dengan tambah daging di ujung bubungan kem. Lalu kem diprofile ulang sesuai bentuk aslinyaHasilnya lif atau angkatan klep lebih tinggi, tapi pinggang kem dibiarkan standar, kenapa? Cekidot!

Ya karena modifikasi Suzuki Satria FUDrag Bike  ini untuk kelas standar pemula 150 cc. Kelas ini mirip-mirip dengan korek harian, malah lebih ekstrem harian kalee. Lagian pinggang kem tidak diutak-atak agar shim klep masih mudah diatur. “Sekarang pakai shim 185 (in) dan 200 (ex),” kata Fauzan, pengorek FU dari K-Ijo Top Jaya asal Nganjuk yang mencetak 9.065 detik saat event di Semarang baru lalu.
Brosist boleh juga meniru korekannya. Motor ini  tinggal dipasangi lampu bisa jalan harianLanjut, usai durasi kem diutak-atik tinggal menaikkan perbandingan kompresi. Buka teori lagi. Prakteknya, kian banyak bahan bakr akibat dari modifikasi kem, harus digebuk. Tentu bukan gebuk pakai balok dan tinju, kalau itu sih gebuk-gebukkan, tapi ini dari pemampatan ruang bakar.
Sebut pemampatan, volume ruang bakar malah dibikin kecil. Sehingga ledakan di situ semakin rapat, tekanannya besar, karena meledak di ruang yang sempit. Pukulan terhadap piston ke TMB makin kuat untuk kembali ke TMA. Itu yang disebut digebuk, jadi bukan pakai tendangan dan balok tadi. Hasilnya adalah energi yang dari epek bahan bakar besar dikirim durasi kem lalu dapat gebukkan di ruang bakar.
Pengecilan volume ruang bakar yang tidak dengan cara atur ulang kepala silinder. Ingat ya ini FU Standar Pemula yang pembalapnya benar-benar pemula, motor harus mudah diatur powernya. Caranya menambal puncak piston (dome) dengan aluminium babet. Istilah mekanik piston jenong yang majenun, hehe.

Karena kelewat jenon, silinder bagian atas sikit dibubut, tapi angkanya ogah disebut. Pokoknya dengan cara itu, “Volume ruang bakar disuntik pakai buret adalah 11,8 cc. Ini bisa dapat kompresi 12.7:1,” tambah Fauzan. Ya lumayan dari kompresi standar FU 10,2:1.

Nggak mungkin dong dengan akatan kem dan kompresi tinggi jalur-jalur bahan bakar masih tetap standar? Ya harus dikorek-korek agar seimbang masuk keluar bahan bakar. Portingnya disesuaikan dengan kelas yang diikuti yang kebanyakan melepas kulit jeruknya.
Ada sih bagian-bagian tertentu yang dimakan pisau korek sampai 1,5 mm. Terutama pada daerah bos klep, wilayah manifold dan lubang buang.  “Selebihnya tinggal menyesuaikan karakter joki, seperti spuyer, final gir dan tekanan ban,”sambung Raditya, selaku manajer tim sambil menegaskan bila ada yang berminat serius FU ini akan dilepas.
Wkwkwkw, bisnis juga ya. Ardel

Cara membuat FU drag 155cc

Awal maret 2014 kemarin di gelaran drag bike Semarang, catatan waktu satria FU kelas 155cc di lintasan drag 201m kembali pecah telor. Nama teamnya yang tertera adalah HBD Racertees 201, namun ‘biang keroknya’ dibalik sosok FU 155cc ini ternyata masih garapan mas Santoso ceblenk juga dari bengkel Anugerah Manuk Teler. Dibawah kendali joki nasional Eko Chodok, FU garapan AMT ini sukses memecahkan angka keramat sekaligus merebut juara 1 di kelas OMR 155 TU dengan catatan waktu 7,529 detik. Lebih tajam dari rekor tahun kemarin yang bertahan di 7,6 detik.
Hasil Drag Bike Semarang Satria FU
IMG_20140329_195050
Istimewakah catatan waktu ini? Ya tentu saja istimewa pemirsa. Pencapaian ‘time’ walau hanya sepersekian detik lebih singkat sangatlah berarti dan perlu banyak perjuangan. Kalo gampang ya semua tim bisa dapet hasil yang sama dong. hehe. Sebagai pembanding, untuk bebek 4tak 200cc saja mencapai time 7,5 itu bukanlah hal mudah, apalagi dengan kubikasi atau cc mesin yang lebih kecil. Tentu lebih susah lagi.
Eko Chodox
Untuk menelusuri berita ini, sayapun ngobrol-ngobrol dengan mas Yono yang memang merupakan ‘orang dalam’ tim AMT. (Ia juga pernah jadi narasumber saya di artikel “Satria FU Lophe Lophe | CC Mini Lari Maxi !!”). Mas yono menuturkan bahwa FU yang mencetak time 7,5 di event kemarin masih mengandalkan durasi noken as sekitar 267″ dan lift noken as sekitar 9 mm. Untuk kompresi main diantara 13 – 14 :1. Di sektor pengabutan bbm masih mengandalkan Keihin PJ 34, Rasio gear box yang di set agak rapat, dan penataan kurva pengapian melalui CDI programmable.
IMG_20140329_195055
Mengutip pernyataan mas yono; secara garis besar semua mesin yang berkompetisi di kelas OMR FU 155 Tune Up juga mempunyai modal part yang sama. Yang menjadikan beda hasilnya ya profil noken as, profil portingan, modif knalpot, dial noken as, setelan celah klep, derajat pengapian cdi, pengapian / magnet hampir semua sektor mesin di rubah, banyak part mesin yang diganti untuk mendukung power mesin yang lebih besar.
1897738_665767090131474_901232401_n
Tak puas hanya sampai disitu, katanya target kedepan untuk tahun 2014 ini adalah 7.3 detik. Wow. Sulit dong? jelas sulit, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk di raih. Begitu tutur mas yono dengan optimis. Masih ada beberapa sektor yang berpotensi dikembangkan lagi untuk mempertajam catatan waktu di lintasan 201m. Diantaranya explorasi rasio kompresi yang bisa disetting lebih tinggi. Konsekuensinya memang biaya yang lebih besar untuk menebus material part dan bahan bakar yang mampu menahan gebukan kompresi kelas dewa. Di sektor penyuplai bahan bakar juga akan mencangkokan karbu berventuri lebih besar (38mm) dan dilengkapi power jet sehingga tenaga bawah dan atas bisa lebih bengis lagi.
FU Anugerah Manuk Teler
IMG_20140329_195100
Baydewey, buat anda pemirsa yang kurang akrab dengan kategorisasi drag. Untuk kelas 155cc TU ini memang hanya diperuntukan untuk motor satria fu saja. Dan jangan tertipu dengan label 155cc nya, cc memang kecil. Tapi istilah TU alias Tune Up disini bukan hanya sekedar tune up harian lagi, udah diobok obok semua itu jeroan mesinnya. hehe.
Kata mas yono nihh, untuk spek segitu tentunya sangat tidak aman untuk di pakai harian, buat harian lebih baik sektor noken as tidak usah di utak atik, spek cukup standart porting saja dengan rubahan karbu PE28 reamer ke 30, cdi racing, knalpot racing, shok ulang seher stel kompresi diangka 11- 12, dial noken as, stel celah klep, magnet bubut sudah cukup membuat satria FU standart buat lari-lari di jalan. Yaaa buat main-main sama sport 250cc sih cukup lahh :)
Oke deh, selamat yaa buat keberhasilan FU garapan AMT di event drag semarang kemarin. Kita tunggu gebrakan AMT selanjutnya di event event yang akan datang. Untuk yang mau sharing sharing soal FU monggo silahkan kontak saja mas Yonozx Lophe di PIN 27FE501A atau hp 085282014432.
Salam,
Satria155
AMT Manuk Teler
AMT Lophe